Hasil Karya Anak, Sebaiknya Diapakan Ya?

Hasil Karya Anak, Sebaiknya Diapakan Ya?

Hasil Karya Anak, Sebaiknya Diapakan Ya?

Oleh: Ms. Nining

 

Gambar 1.1: Hasil karya anak kelas Ms. Widya dan Mr. Kiki, TK B International ketika belajar daur hidup katakPada setiap akhir semester di sekolah anak usia dini biasanya sekolah mempunyai agenda merangkum karya anak dalam portofolio atau membuatkan khusus pameran hasil karya anak. Sebelum karya tersebut terangkum, guru di Fastrack Funschool selalu memberikan kesempatan pada anak untuk memajang karya anak dikelas masing-masing. Di Fastrack Funschool bisa dikatakan, "tiada hari tanpa hasil karya anak"

 

Dalam sehari di Fastrack Funschool ada aktifitas yang dinamakan fun activity. Pada aktifitas tersebut biasanya anak diajak untuk menghasilkan suatu karya sesuai dengan topik yang diajarkan. Salah satunya ada di kelas TK B program International yang diampu oleh Ms. Widya dan Mr.Kiki. Ketika belajar tentang daur hidup katak, anak-anak diminta untuk melukis salah satu fase hidup katak sesuai dengan gambar yang didapatkan. Misalnya, anak yang mendapatkan gambar kecebong/tadpole membuat lukisan kecebong/tadpole. Hasil karya anak dalam fun activity ini sangat bervariasi. Bisa juga dalam bentuk art and craft, seperti yang dilakukan anak TK B program International kelas Ms. Ida dan Mr. Tatra. Karya anak semakin berarti setelah dipajang pada tempat khusus yang sudah disediakan.

 

Gambar 1.2: Hasil karya anak kelas Ms. Ida dan Mr.Tatra, TK B International, berupa lampionMemajang hasil karya anak bukan hanya sekedar dekorasi (Cunningham, 1988). Seperti yang dikutip oleh Thomson, Hall dan Russel (2007) dalam jurnal berjudul If these walls could speak: reading displays of primary children’s work berpendapat bahwa ada beberapa manfaat dari memajang hasil karya anak.

 


Pertama, sebagai bentuk komunikasi antara anak, guru dan orang tua. Seperti lukisan daur hidup katak pada foto diatas. Sewaktu melihat, orang tua bisa menebak apa yang dipelajari oleh anaknya di sekolah tidak hanya dari penjelasan guru. Anak juga bisa mengingat kembali apa yang telah dipelajari sewaktu melihat karyanya.

 

Gambar 1.3: Hasil karya anak yang dipajang di kelas di salah satu SD di Melbourne, AustraliaManfaat kedua adalah memberikan gagasan pada setiap orang yang melihatnya. Hal ini yang saya rasakan ketika datang ke suatu sekolah dasar di Melbourne, Australia. Deretan karya anak yang dipajang di sepanjang lorong maupun kelas tidak pernah gagal membuat saya mendekat untuk mengamati, tersenyum bahkan berdecak kagum. Itu adalah saya. Bagaimana Anda sebagai orang tua yang melihat hasil karya anak Anda sendiri??

 

Manfaat yang paling penting adalah memajang karya anak menunjukkan apresiasi kita terhadap mereka. Baik apresiasi terhadap usaha keras mereka maupun terhadap keunikan kemampuan setiap anak. Hal tersebut juga sangat membantu dalam menumbuhkan kepercayaan diri mereka. Tapi, perlu di ingat! Hasil karya yang di pajang tidak bisa berbicara sendiri. Guru dan orang tua perlu berperan untuk menjelaskan ke anak mengapa karya mereka dipajang.

 

Gambar 1.4: Hasil karya anak yang dipajang di lorong di salah satu SD di Melbourne, AustraliaUntuk para guru dan pihak sekolah, sepertinya pemikiran tentang tidak adanya tempelan di tembok sebagai salah satu ciri kelas atau sekolah yang bersih perlu dipertimbangkan lagi.

Melihat banyaknya manfaat dari tindakan sederhana memajang hasil karya anak, semoga bisa menjadi inspirasi mau diapakan hasil karya anak yang sudah terkumpul. Dan saya yakin, dirumah anak juga bisa menciptakan hasil karya, dan bukankah hal ini sangat mungkin untuk dilakukan? Mau memajangnya, atau membuat portofolionya? Selamat mencoba… (Tn)